Senin, 20 Februari 2012

Tugas 5 : Protokol Komunikasi OSI Layer

Kelompok 3 :

Achmad Qorni Novianto
Estu Ilma Apsari
Fitriyah
Iswanto
Tri Lilik Subiyanti

Tugas 5 Protokol Komunikasi OSI Layer
Matakuliah Jaringan informasi Digital
Dibimbing oleh Bapak Moh. Syafii, S. Kom

Protokol Komunikasi OSI Layer

Protokol komunikasi atau biasa disebut protocol saja, adalah suatu tata cara yang digunakan untuk melaksanakan pertukaran data (pesan) antara dua buah sistem dalam jaringan (Kadir, 2003:426). Dalam hal ini, kedua system bisa saja berbeda sekali. Protokol ini, mengurusi perbedaan format data pada kedua system hingga pada masalah koneksi listrik.

Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standar ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Standar OSI ini mendefinisikan 7 lapisan, sebagaimana terlihat pada gambar berikut :



Gambar 1. Tujuh Lapisan Menurut OSI



Model OSI

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.

Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.


1. Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.

2. Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.

3. Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.

4. Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).

5. Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

6. Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.

7. Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.



Gambar 2. Karakteristik Tiap Layer pada Protokol OSI


Pada model protokol ini, pemakai berinteraksi dengan sistem melalui aplikasi yang beroperasi pada lapisan aplikasi. Selanjutnya aplikasi diproses melalui lapisan demi lapisan, hingga ke lapisan terbawah yang menghubungkan 2 buah sistem secara fisik.


Gambar 3. Cara Kerja Protokol OSI


Cara Kerja :
Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI. Aplication layer megirimkan data ke presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah kelayer paling atas. Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link layer memeriksa data-link layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai ke application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan “peer-layer communication”.

1. Application Layer
Application Layer memiliki fungsi untuk menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Fungsi Application Layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas appication Layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory, lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya. Protokol-protokol yang terdapat pada lapisan aplikasi diantaranya adalah FTP, SMTP, dan HTTP.

Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan;lamaran;penggunaan.
Secara istilah aplikasi adalah: program siap pakai yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju.

2. Presentation Layer
Pressentation Layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. presentation Layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan contoh layanan pressentation adalah encoding data.

3. Session Layer
Session Layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport Layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

4. Transport
Lapisan transport atau transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya. Layanan yang dimaksud antara lain:
• Mengatur alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang dapat ditangani oleh perangkat yang menerimanya.
• Mengurutkan paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses segmentasi/segmentation) dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya kembali.
• Penanganan kesalahan dan fitur acknowledgment untuk menjamin bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang data tidak sampai ke tujuan.
• Multiplexing, yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
• Pembentukan sirkuit virtual, yang dilakukan dalam rangka membuat sesi koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.
Fungsi dasar transport Layer adalah menerima data dari session Layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke Network Layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi Layer-Layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari
Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang tersedia dari kumpulan protokol TCP/IP.

5. Network Layer
Network Layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas Network Layer. memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda seperti protocol yang berbeda, pengalamatan dan Arsitektur jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi. Secara umum tugas utama dari Network dalam proses komunikasi data adalah :

1. Logical Addressing : pengalamatan secara logis ditambahkan pada header lapisan network. Pada jaringa TCP/IP pengalamatan logis ini dikenal dengan sebutan IP Address.

2. Routing : Hubungan antar jaringan yang membentuk internet-work membutuhkan metode jalur alamat agar paket dapat ditransferdari satu device yang berasal dari jaringan satu menuju device lain pada jaringan yang lain. Fungsi routing didukung oleh routing protocol yaitu protocol yang bertujuan mencari jalan terbaik manuju tujuan dan tukar-menukar informasi tentang topologi jaringan dengan router yang lainnya.

6. Data link Layer
Tugas utama data link Layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, data link Layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link Layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan , dan memproses acknowled- gement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link Layer (dan juga sebagian besar Layer-Layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Secara umum tugasutama dari data link dalam proses komunikasi data adalah :

1. Framing : Membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut frame.

2. Physical Addressing : definisi identitas pengirim dan /atau penerima yang ditambahkan dalam header.

3. Flow Control : melakukan tindakan untuk membuat stabil laju bit jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang.

4. Error Control : penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.

5. Communication Control : menentu-kan device yang harus dikendalikan pada saat tertentu jika ada dua koneksi yang sama.
Data link layer adalah layer kedua dari bawah dalam suatu model OSI, yang dapat melakukan konversi pada frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit yang mentah agar dapat diproses oleh layer fisik. Layer ini merupakan layer yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Layer ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal.

7. Physical Layer
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit juga, dan bukan 0 bit. Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah lapisan fisik.

Sumber :

http:///www.pengertian-dan-data-link.html. Di akses pada 16 Januari 2012 jam 16.20

http://www.PENGERTIAN FUNGSI OSI LAYEr Disconnected Blog.htm. Diakses pada 16 Januari 2012 jam 16.30
http:///www. Data LinkLayer Studied Informatics.htm . Di akses pada 16 Januari 2012 jam 19.00
http://mudji.net/press/?p=61
http://aditsubang.wordpress.com/2010/05/02/pengertian-protokol-osi-layer-dan-tcp-ip/
Kadir, Abdul dan Triwahyuni, Terra CH. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: ANDI.








Senin, 13 Februari 2012

TUGAS 4 TIK TOPOLOGI JARINGAN



KELOMPOK 3 :

Ahmad Qorni Novianto
Estu Ilma H
Iswanto
Trililik Subiyanti
Fitriyah

Topologi Jaringan

Bagaimana memilih hubungan yang cocok untuk menghubungkan antarsistem computer dalam berkomunikasi? Jawabannya adalah memilih topologi yang tepat untuk jaringan komputer yang akan anda bangun.Topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik dan topologi logic.

Aturan host berkomunikasi sepanjang medium jaringan diatur oleh sebuah topologi logic.Topologi logic yang umum dipakai untuk jaringan adalah Broadcast dan Token Passing.Cara kerja topologi Broadcast adalah mengirimkan data ke semua host di jaringan tanpa kecuali.Prinsipnya yang pertama datang, pertama dilayani ( First come, first serve ).Cara itu diterapkan pada teknologi Ethernet.

Token Passing adalah topologi yang kedua.Topologi logic ini mengontrol akses jaringan dengan mengirim sebuah token elektronik secara berurutan ke setiap host.Sebuah host dapat mengirim datanya ke jaringan ketika menerima token.

Jika host tidak ingin mengirim data, token tersebut akan dilewatkan ke host berikutnya.Proses ini secara terus menerus.Prinsip kerja ini dipakai oleh token ring dan fiber distributed Data Interface (FDDI).Arcnet merupakan variasi token ring dan FDDI.Arcnet biasanya terdapat pada topologi Bus.

Jika kita berbicara mengenai teknologi jaringan komputer maka tidak bisa lepas dengan topologi jaringan komputer. Jaringan komputer sendiri merupakan sekelompok komputer yang saling berhubungan dengan menggunakan sebuah protokol komunikasi melalui sebuah media komunikasi. Sedangkan topologi jaringan komputer merupakan sebuah pola hubungan antar terminal dalam suatu sistem jaringan komputer. Topologi Jaringan menyatakan susunan computer secara fisik dalam suatu jaringan ( Kadir, 2003 : 421). Selain itu topologi juga dapat dikatakan sebagai suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Pada artikel ini akan dijelaskan beberapa macam topologi jaringan, diantaranya adalah Point to point, Bus, Star dan Ring/Circular.

1. Topologi Point to Point
Jaringan kerja titik ke titik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Jaringan ini begitu sederhana, dalam hal ini kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung kepada simpul yang lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU. Keunggulan topologi ini adalah jaminan kelancaran sambungan antara dua titik yang dihubungkan.

Topologi fisik jaringan ini dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu :
1. Point to Point Permanen
Pada topologi ini 2 terminal atau perangkat yang dihubungkan dengan ujung-ujung kabel tersambung permanen dengan kabel tersebut. Contoh yang paling sederhana untuk topologi ini adalah telepon kaleng yang dibuat oleh anak-anak.
2. Switched Point to Point
Pada topologi ini, kedua terminal yang terhubung dengan kabel atau medium penghantar yang memiliki saklar otomatis. Saklar tersebut digunakan untuk memutuskan sambungan apabila jaringan tidak diguakan. Ini adalah sambungan telepon konvensional.




Gambar 1.1 Topologi Point to Point




Gambar 1.2 Topologi Point to Point

2. Topologi Bus
Topologi ini adalah topologi yang paling awal digunakan untuk menghubungkan komputer. Topologi jenis ini yaitu jenis topologi satu titik kabel utama akan menghubungkan ke dua titik kabel yang berbeda. Topologi Bus ini diterapkan pada system client / server, yaitu suatu system yang memfungsikan satu atau lebih computer sebagai server dan computer lainnya berfungsi sebagai client. File di server ini hanya khusus digunakan untuk mendistribusikan data dan tidak digunakan untuk transaksi data.Dalam topologi ini masing-masing komputer akan terhubung pada satu kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kabel harus diakhiri dengan satu terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan dalam membangun jaringan komputer biasa karena memiliki beberapa kekurangan diantaranya kemungkinan terjadi nya tabrakan aliran data, jika salah satu perangkat putus atau terjadi kerusakan pada satu bagian komputer maka jaringan langsung tidak akan berfungsi sebelum kerusakan tersebut di atasi.

Topologi ini awalnya menggunakan kabel Coaxial sebagai media pengantar data dan informasi. Tapi pada saat ini, dalam membangun jaringan komputer dengan topologi ini menggunakan kabel serat optik (fiber optic), akan tetapi digabungkan dengan topologi jaringan yang lain untuk memaksimalkan performanya.

Pada topologi ini semua simpul pada umumnya dihubungkan dengan kabel koaksial yang disebut bus. Jika seorang pemakai mengirimkan pesan pada pemakai lain, maka pesan yang dikirim tadi akan melalui bus.

Gambar 2.1 Topologi Bus



Gambar 2.2 Topologi Bus

Berikut video topology Bus


Kelebihan :
1. Instalasinya mudah
2. Biaya yang dibutuhkan tidak mahal
3. Layout dan penggunaan kabel lebih minim
4. Mudah dalam pengembangan jaringan jika tidak ada jaringan penambahan atau pengurangan terminal

Kekurangan :
1. Jika kabel utama putus, maka semua komputer tidak dapat berhubungan.
2. Jika kabel utama sangat panjang dan ada gangguan, penyebab masalah menjadi sangat sulit untuk ditemukan.
3. Jika banyak komputer aktif akan sering terjadi tabrakan sehingga mengakibatkan kecepatan pengiriman data menjadi berkurang.
4. Topologi bus biasa digunakan untuk LAN dengan komputer yang tidak terlalu banyak, misalnya pada warnet-warnet yang biasa kita datangi.
5. Tingginya kepadatan lalu lintas jaringan
6. Kurang terjaminnya keamanan data
7. Jika jumlah user bertambah,akan menurunkan kinerja jaringan


3. Topologi Star
Pengertian Topologi Star atau sering disebut dengan topologi bintang adalah topologi yang terdiri atas suatu piranti jaringan yang bertindak sebagai konsentrator seperti Hub atau Switch yang bertugas untuk mengatur dan mengendalikan semua komunikasi data yang terjadi.Proses pengiriman data akan dikirimkan ke konsentrator, kemudian akan didistribusikan oleh konsentrator ke terminal lainnya.. Pada topologi jenis ini terdapat komponen yang bertindak sebagai pusat pengontrol dan semua simpul yang ingin berkomunikasi selalu melalui pusat pengontrol. Pada topologi ini pusat pengontrol berupa hub atau switchSemua komputer dalam topologi star terhubung ke perangkat sentral seperti hub, switch atau router. Komputer di jaringan yang biasanya dihubungkan dengan hub, router atau switch dengan 1.527 Twisted Pair (UTP) atau kabel shielded Twisted Pair (STP). Topologi jaringan model bintang ini seperti halnya anda menarik satu kabel dari setiap komputer menuju pada pusat kosentrasi seperti Switch. Switch menangani Switching traffic keluar ke node lainnya dalam satu jaringan.



Gambar 3.1. Topologi Star


Gambar 3.2. Topologi Star


Berikut video topology star



Kelebihannya :
1. Pemasangan dan pengelolaan dari jaringan berbetuk bintang ini sangat mudah dan sangat sederhana dari segi Fungsionalitas
2. Sangat mudah untuk memecahkan masalah, karena semua jenis jaringan komputer selalu tergantung pada hub sentral artinya bahwa setiap masalah dalam pengoperasian jaringan dioperasi dapat ditelusuri ke hub pusat.
3. Dalam topologi star, paket-paket data tidak mesti membuat jalan melalui berbagai node yang akan memastikan transfer data dengan cepat.
4. Pada saat yang sama, faktanya bahwa paket data hanya melalui tiga titik berbeda untuk memastikan bahwa data sampai dengan aman.
5. Sebagai node yang tidak terhubung satu sama lainnya, setiap masalah dalam satu node tidak mengganggu kinerja node lain dalam jaringan.
6. Menambahkan atau menggantikan mesin baru yang lama sangat mudah dalam topologi jaringan ini, dan tidak mengganggu jaringan ke node lainnya.
7. Mudah dalam pengelolaan jaringan
8. Tidak akan mengganggu kinerja jaringan jika ada penambahan atau pengurangan terminal.
Kelemahannya :
1. Masalah utama dalam topologi bintang adalah kenyataan sangat bergantung pada fungsi hub pusat.
2. Ukuran dari jaringan ini bergantung pada berapa banyak koneksi dapat dibuat untuk hub.
3. Jenis jaringan ini membutuhkan lebih banyak kabel dibandingkan dengan topologi linear bus, yang berarti pengeluaran akan relatif tinggi.
4. Kinerja seluruh jaringan secara langsung tergantung pada kinerja hub. Jika server lambat, akan menyebabkan seluruh jaringan menjadi lambat
5. Jika salah satu simpul banyak memanfaatkan porsi pengolahan kemampuan yang signifikan dari hub pusat, akan mempengaruhi kinerja node lain.
6. Boros dalam penggunaan kabel

4. Topologi Ring/Circular
Topologi cincin atau yang sering disebut dengan ring topologi adalah topologi jaringan dimana setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran. Dengan artian setiap komputer yang terhubung kedalam satu jaringan saling terkoneksi ke dua komputer lainnya sehingga membentuk satu jaringan yang sama dengan bentuk cincin. Kedua ujung dari titik workstation saling terhubung.Topologi cincin dapat terdiri atas sejumlah repeater.Masing – masing terhubung ke dua repeater lainnya melalui jalur tertutup tunggal.

Saat proses pengiriman data amaka data akan dikirm secara berurutan, bit per bit, di sekeliling cincin dari satu repeater ke repeater berikutnya.Setiap repeater memperkuat sinyal yang datang.Jika data tersebut sesuai dengan alamtnya data akan diterima untuk kemudian diproses.Jika alamat tidak cocok dengan alamat yang dituju, data tersebut akan diabaikan oleh workstation yang dilewati sampai menemukan alamat yang dituju. Data token digunakan untuk memberikan izin untuk setiap komputer untuk berkomunikasi. Node berkomunikasi dengan formasi Ring, dengan setiap node berkomunikasi langsung hanya dengan upstream dan downstream tetangganya saja. Komputer atau perangkat memiliki dua tetangga yang berdekatan untuk komunikasi. Di ring network, semua pesan komunikasi perjalanan dalam direktori yang sama, searah jarum jam atau berlawanan arah dengan jarum jam.










Gambar 4.1. Topologi CincinBerikut video topology cincin


Berikut video topology cincin


Kelebihan :
1. Kabel yang digunakan bisa lebih dihemat
2. Jika lalu lintas jaringan padat, pelayanan tidak akan terganggu

Kekurangan :
1. pengembangan jaringan akan menjadi susah karena setiap komputer akan saling terhubung
2. kegagalan salah satu simpul jaringan akan menyebabkan kegagalan semua komputer, karena tidak dapat diteruskan pada komputer selanjutnya.
3. Apabila satu titik workstation atau repeater rusak, akan menyebabkan kerusakan pada jaringan secara keseluruhan.
4. Mudah dalam pengelolaan jaringan
5. Tidak akan mengganggu kinerja jaringan jika ada penambahan atau pengurangan terminal.


Source :
Kuswayanto, Lia.Mahir dan terampil TIK untuk kelas XI Sekolah Menengah Atas.Bandung : Grafindo Media Pratama, 2007.
Kadir, Abdul dan Triwahyuni, Terra CH. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi.
Yogyakarta: ANDI.

http://ariesense.com/topologi-jaringan-komputer.html
http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html
http://fleahlit.web.id/2007/09/16/topologi-jaringan-komputer/
http://ilmuti.com/2011/05/21/macam-macam-topologi-pada-jaringan-komputer/
http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb5-7.html
http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id/2009/07/19/topologi-jaringan-komputer/
http://www.anneahira.com/topologi-jaringan-komputer.htm
http://www.jaringankomputer.org/topologi-jaringan-komputer/
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Topologi%20Jaringan
http://www.youtube.com/jaringan-komputer